Jika Anda ingin memenangkan persaingan merebut karier sukses di luar negeri, berikut ini tujuh elemen penting yang harus Anda miliki menurut Handi
1. Kepercayaan diri dan mental yang kuat.
Menjalani karier global tentu tidak sama dengan menghadapi karier
sebatas lingkungan domestic karena lahan “bermain” anda adalah arena
global. Ada banyak adaptasi dan penyesuaian diri terhadap hal baru.
Untuk itu, mental yang kuat akan menjadi faktor penting yang dapat
menguatkan diri.
2. Jangan berlaku seperti turis.
Bekerja
dan tinggal di luar negeri tidak sama dengan berwisata ke negara
tersebut. Ada tuntutan dan tanggung jawab yang berbeda jika kita bekerja
di sebuah negara asing. Kita harus tangkas dan menghasilkan kemajuan
secepat mungkin.
3. Ambil keputusan yang cepat dan tentukan prioritas.
Bila
kita direkrut perusahaan di luar negeri, mereka tentu menghargai
keterampilan dan pengalaman kita. Untuk itu wajar sekali jika perusahaan
ingin kita segera produktif dan memberikan kontribusi untuk perusahaan.
Karena itu, tentukan prioritas yang tepat, bekerja lebih produktif dan
janganlah menunda-nunda pekerjaan.
4. Pelatihan.
Menjalani karier
global berarti Anda harus terus mengasah kemampuan, berinovasi, serta
mengikuti perkembangan di industri Anda. Teruslah perkuat kompetensi
diri agar dapat bersaing secara global.
5. Pengembangan diri.
Jangan
ragu untuk terus belajar hal apa pun yang dapat membuat diri kita
berkembang. Misalnya belajar bahasa atau kata setempat agar lebih mudah
masuk ke komunitas. Pengetahuan mengenai perbedaan budaya, tata cara,
khususnya belajar berkolaboraasi dengan professional antar budaya (cross
cultural management) menjadi sangat penting.
6. Patuhi aturan.
Di
beberapa negara asing, mereka memiliki database yang sangat baik maupun
sangat buruk. Keduanya membutuhkan kecermatan diri kita untuk menyusun
dokumen pribadi (imigrasi, pajak, izin tinggal) dengan baik. Jangan
sampai izin kerja kita terpaksa dicabut hanya karena alasan dokumen yang
sepele misalnya lalai tidak memenuhi persyaratan.
7. Susun tim dengan cermat.
Begitu
memulai hari di perusahaan global, tentunya wajar jika kita merasa
bergairah. Namun belum tentu demikian bagi rekan-rekan kerja kita. Bagi
mereka, it’s just another day. Tim kita adalah orang-orang yang yang
akan bekerja paling dekat dengan kita secara profesional, serta membantu
kita beradaptasi di lingkungan kerja yang baru. Karena itu, pastikan
kita mengenal seluruh anggota tim dengan baik dan biarkan mereka
membantu kita mencapai kesuksesan.
Dalam buku Go Global: Guide to
a Successful International Career (bahasa Indonesia) yang diluncurkan
pada 24 Juni 2014, Handi Kurniawan juga memaparkan aspek-aspek yang
perlu disiapkan untuk membangun kualifikasi internasional, berkarier
global, jurus menguasai dinamika pergaulan global serta rahasia
mewujudkan impian meraih sukses berkarier tanpa meninggalkan akar budaya
yang menjadi ciri khas kita. (Daniel Ngantung)
Sumber: www.tribunnews.com/lifestyle/2014/06/13/mau-berkarier-di-luar-negeri-ini-tujuh-kiat-sukses-membekali-diri
Jumat, 27 Juni 2014
Lebih Gampang Stres daripada Bahagia
Ada banyak alasan mengapa kita sulit bersikap tenang ketika menghadapi masalah-masalah tersebut. Tetapi menurut Jan Bruce, CEO meQuilibrium,
sistem coaching digital untuk stres, paling tidak ada 3 alasan mengapa
manusia modern lebih gampang merasakan emosi stres ketimbang bahagia.
1. Merasa membuang waktu
Mengapa perlu keluar kantor dan berpanas-panasan jika Anda bisa makan di meja sambil menyelesaikan pekerjaan? Mengapa harus berjalan kaki dan menghabiskan waktu 10 menit ketika kita bisa naik kendaraan dan pulang lebih cepat untuk bersantai?
Memang ironis tapi itu fakta: kita merasa bisa menghemat waktu dengan memberikan pada diri kita waktu yang sedikit. Tetapi cara kerjanya bukan seperti itu. Waktu tidak selalu uang dan kita tidak bisa menyimpannya dalam toples. Anda harus menghabiskannya saat memilikinya. Kuncinya adalah menghabiskan waktu dengan bijaksana. Belum tentu Anda bisa punya kesempatan untuk menikmati waktu tersebut.
2. Fokus pada masa depan
Mayoritas kita menghabiskan waktu kita untuk memikirkan apa yang terjadi di masa depan, entah itu akan terjadi besok atau mungkin terjadi minggu depan. Tetapi jika kita kehilangan momen saat ini, sebenarnya kita sudah kehilangan banyak hal. Kita tak bisa tenang, gembira, dan tidak bisa menikmati jika kita tak sungguh-sungguh ada untuk saat ini.
Pada derajat tertentu, insting bertahan hidup manusia akan selalu membuat kita terlatih demi masa depan. Ini memang cara kita hidup. Tetapi mereka yang lebih tahan, fleksibel, dan lebih bahagia, adalah mereka yang menghargai momen saat ini.
3. Membela diri
Karena banyaknya tuntutan atas waktu, perhatian, dan sumber daya kita, seringkali kita merasa takut untuk membuat "pintu otak" kita agar tidak dibanjiri stres tambahan. Padahal terkadang kita perlu membuka diri sedikit untuk hal yang berbeda dan melepaskan ketegangan.
Ini berarti kita bisa menjalani hari-hari dan juga akhir pekan dengan melakukan sesuatu dari yang rutin kita lakukan. Cari kesempatan untuk menghubungi teman, atau membaca buku yang bisa membuat Anda masuk ke dunia cerita. Atau berbaring di rumput dan memandangi langit tanpa perlu berpikir apa pun.
Rasa takjub, tenang, dan gembira, bukanlah sesuatu yang kita rencanakan untuk nanti. Kita harus berusaha meluangkan waktu untuk merasakannya saat ini.
Sumber: http://health.kompas.com/read/2014/05/16/1632189/3.Alasan.Mengapa.Lebih.Gampang.Stres.daripada.Bahagia
1. Merasa membuang waktu
Mengapa perlu keluar kantor dan berpanas-panasan jika Anda bisa makan di meja sambil menyelesaikan pekerjaan? Mengapa harus berjalan kaki dan menghabiskan waktu 10 menit ketika kita bisa naik kendaraan dan pulang lebih cepat untuk bersantai?
Memang ironis tapi itu fakta: kita merasa bisa menghemat waktu dengan memberikan pada diri kita waktu yang sedikit. Tetapi cara kerjanya bukan seperti itu. Waktu tidak selalu uang dan kita tidak bisa menyimpannya dalam toples. Anda harus menghabiskannya saat memilikinya. Kuncinya adalah menghabiskan waktu dengan bijaksana. Belum tentu Anda bisa punya kesempatan untuk menikmati waktu tersebut.
2. Fokus pada masa depan
Mayoritas kita menghabiskan waktu kita untuk memikirkan apa yang terjadi di masa depan, entah itu akan terjadi besok atau mungkin terjadi minggu depan. Tetapi jika kita kehilangan momen saat ini, sebenarnya kita sudah kehilangan banyak hal. Kita tak bisa tenang, gembira, dan tidak bisa menikmati jika kita tak sungguh-sungguh ada untuk saat ini.
Pada derajat tertentu, insting bertahan hidup manusia akan selalu membuat kita terlatih demi masa depan. Ini memang cara kita hidup. Tetapi mereka yang lebih tahan, fleksibel, dan lebih bahagia, adalah mereka yang menghargai momen saat ini.
3. Membela diri
Karena banyaknya tuntutan atas waktu, perhatian, dan sumber daya kita, seringkali kita merasa takut untuk membuat "pintu otak" kita agar tidak dibanjiri stres tambahan. Padahal terkadang kita perlu membuka diri sedikit untuk hal yang berbeda dan melepaskan ketegangan.
Ini berarti kita bisa menjalani hari-hari dan juga akhir pekan dengan melakukan sesuatu dari yang rutin kita lakukan. Cari kesempatan untuk menghubungi teman, atau membaca buku yang bisa membuat Anda masuk ke dunia cerita. Atau berbaring di rumput dan memandangi langit tanpa perlu berpikir apa pun.
Rasa takjub, tenang, dan gembira, bukanlah sesuatu yang kita rencanakan untuk nanti. Kita harus berusaha meluangkan waktu untuk merasakannya saat ini.
Sumber: http://health.kompas.com/read/2014/05/16/1632189/3.Alasan.Mengapa.Lebih.Gampang.Stres.daripada.Bahagia
Kamis, 05 Juni 2014
Membuat Lemari Es Tanpa Listrik, Dua Putri Indonesia Raih 2 Penghargaan di Amerika
Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri berhasil meraih dua
penghargaan bergengsi dalam acara yang diselenggarakan pada tanggal
11-16 Mei 2014 itu.
Seperti dilansir Merdeka.com, dua siswi SMA Negeri 2 Sekayu ini meraih the Development Focus Award senilai US$10,000 dari the U.S. Agency for International Development (USAID). Tak hanya itu, mereka juga meraih penghargaan senilai US$1,000 di kategori Engineering, Materials & Bioengineering melalui karya ilmiah mereka yang berjudul Green Refrigerant Box.
Green Refrrigerant Box adalah inovasi lemari es tanpa listrik dan freon yang tentu saja menjadikannya ramah lingkungan. Karya tulis ini berfokus pada penggunaan Kayu Gelam sebagai solusi alternatif untuk pendingin sayur dan buah.
Latar belakang penulisan karya ini didasarkan pada potensi dari Kabupaten Musi Banyuasin yang kaya akan hasil buah-buahan dan sayurannya. Namun, potensi ini sedikit terhalangi karena masalah listrik. Karena itulah muncul ide untuk membuat pendingin untuk menyimpan buah dan sayur yang tidak menggunakan listrik maupun freon yang dinamakan Green Refrigerant Box.
Dengan lemari pendingin Green Refrigerant Box, dalam waktu 2 jam 20 menit saja, suhu awal yang mencapai 28 derajat Celcius akan dapat turun hingga 5,5 derajat Celcius. Hebat, bukan?
Intel International Science and Engineering Fair tahun ini diikuti oleh lebih dari 1.700 ilmuwan muda yang dipilih dari 435 kompetisi di lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Selain pemenang utama, lebih dari 500 finalis menerima penghargaan dan hadiah untuk penelitian inovatif mereka, termasuk 17 pemenang "Best of Category", yang masing-masing menerima hadiah sebesar USD 5.000.
Selamat untuk Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri! Semoga prestasinya dapat menjadi inspirasi bagi putra-putri bangsa lainnya.
SUMBER: http://www.vemale.com/inspiring/people-we-love/60809-hebat-berhasil-membuat-lemari-es-tanpa-listrik-dua-putri-indonesia-raih-2-penghargaan-di-amerika.html
Seperti dilansir Merdeka.com, dua siswi SMA Negeri 2 Sekayu ini meraih the Development Focus Award senilai US$10,000 dari the U.S. Agency for International Development (USAID). Tak hanya itu, mereka juga meraih penghargaan senilai US$1,000 di kategori Engineering, Materials & Bioengineering melalui karya ilmiah mereka yang berjudul Green Refrigerant Box.
Green Refrrigerant Box adalah inovasi lemari es tanpa listrik dan freon yang tentu saja menjadikannya ramah lingkungan. Karya tulis ini berfokus pada penggunaan Kayu Gelam sebagai solusi alternatif untuk pendingin sayur dan buah.
Latar belakang penulisan karya ini didasarkan pada potensi dari Kabupaten Musi Banyuasin yang kaya akan hasil buah-buahan dan sayurannya. Namun, potensi ini sedikit terhalangi karena masalah listrik. Karena itulah muncul ide untuk membuat pendingin untuk menyimpan buah dan sayur yang tidak menggunakan listrik maupun freon yang dinamakan Green Refrigerant Box.
Dengan lemari pendingin Green Refrigerant Box, dalam waktu 2 jam 20 menit saja, suhu awal yang mencapai 28 derajat Celcius akan dapat turun hingga 5,5 derajat Celcius. Hebat, bukan?
Intel International Science and Engineering Fair tahun ini diikuti oleh lebih dari 1.700 ilmuwan muda yang dipilih dari 435 kompetisi di lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Selain pemenang utama, lebih dari 500 finalis menerima penghargaan dan hadiah untuk penelitian inovatif mereka, termasuk 17 pemenang "Best of Category", yang masing-masing menerima hadiah sebesar USD 5.000.
Selamat untuk Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri! Semoga prestasinya dapat menjadi inspirasi bagi putra-putri bangsa lainnya.
SUMBER: http://www.vemale.com/inspiring/people-we-love/60809-hebat-berhasil-membuat-lemari-es-tanpa-listrik-dua-putri-indonesia-raih-2-penghargaan-di-amerika.html
Menghitung Masa Subur Wanita
Dengan menerapkan solusi berikut, kemungkinan untuk hamil bisa lebih besar dan lebih cepat. Inilah cara menghitung masa subur supaya cepat hamil.
Setiap bulan, kesempatan bagi sperma untuk membuahi telur sangatlah terbatas. Setelah telur terlepas dari ovarium dan memulai perjalanannya melewati tuba falopi menuju rahim (disebut ovulasi), ia akan hidup hanya sekitar 24 jam. Jika tidak dibuahi oleh sperma, peluang kehamilan hilang sampai bulan depan, ketika prosesnya berulang. Maka, cara menghitung masa subur supaya cepat hamil sangat penting jika Anda ingin hamil.
Walaupun telur hanya hidup 24 jam, namun Anda memiliki kesempatan lebih lama. Sperma dapat hidup dalam saluran reproduksi wanita selama sekitar 72 jam. Berarti jika terjadi penetrasi pada hari ke-11 dari siklus Anda dan ovulasi terjadi pada hari ke-14, sperma masih memiliki kesempatan untuk membuahi telur itu.
Melacak Ovulasi
Lacaklah jadwal menstruasi untuk mengetahui masa ovulasi. Pelacakan terbaik adalah membidik hari-hari paling subur. Maka, tempatkan termometer dan kalender di samping tempat tidur. Sejak hari pertama periode bersih, ukurlah suhu tubuh setiap pagi. Suhu tubuh saat bangun tidur ini disebut suhu basal tubuh (basal body temperature/ BBT). Catat hasilnya di kalender. Tuliskan juga hari-hari haid Anda. Lakukan hal itu setiap hari sepanjang bulan. Sekitar 14 hari setelah hari pertama menstruasi, Anda mungkin berovulasi. Tak lama setelahnya, BBT Anda naik setengah sampai satu derajat dan terus meningkat sampai akhir siklus tersebut.
Selama bulan pertama pelacakan, sulit mengidentifikasi hari-hari tersubur, karena kenaikan suhu terjadi setelah ovulasi. Sudah terlambat bagi sperma untuk membuahi telur. Pasalnya, setelah ovulasi, pintu masuk ke leher rahim menyempit, sehingga sperma sulitmasuk. Namun, setelah Anda memetakan informasi selama satu bulan, pola suhu tubuh dapat terlihat. Penetrasi harus terjadi satu atau dua hari sebelum kenaikan suhu.
Metode cara menghitung masa subur supaya cepat hamil lainnya, yakni dengan mencatat jadwal menstruasi:

- HARI 1-5. Memulai siklus di hari pertama menstruasi. Penting untuk mencatat tanggal itu untuk menghitung tanggal perkiraan ovulasi Anda.
- HARI 6-11. Anda tidak menstruasi, tetapi tidak subur. Tubuh pada tahap ini sedang mempersiapkan pelepasan telur.
- HARI 12-18. Inilah hari-hari paling subur Anda. Tubuh melepas telur pada salah satu dari ketujuh hari tersebut. Ini adalah waktu terbaik untuk berhubungan seks. Karena masa hidup maksimal sperma adalah 5 hari dan sel telur 1 hari, masa subur adalah 5 hari sebelum dan 1 hari sesudah ovulasi.
- HARI 19-32. Jika Anda baru melakukan hubungan seks selama periode ini, peluang kehamilan nyaris nol.
Frekuensi Penetrasi
Lakukan hubungan seks setiap dua hari sekali dalam masa subur. Hubungan seksual setiap dua hari sekali lebih dianjurkan daripada hubungan setiap hari karena ejakulasi terlalu sering dapat menurunkan jumlah sperma. Satu kali ejakulasi dari seorang pria subur melepaskan lebih dari 20 juta sperma. Jumlah tersebut lebih dari cukup untuk melakukan pekerjaannya sampai kelompok berikutnya tiba 48 jam kemudian.
Efektivitas cara menghitung masa subur supaya cepat hamil, sangat bergantung pada keteraturan siklus haid. Namun yang pasti, kemungkinan hamil dengan berhubungan seks di masa ovulasi adalah 15-25%. Setelah tiga bulan mempraktikkannya, 50% wanita mendapatkan kehamilan.
sumber: https://www.facebook.com/notes/informasi-kesehatan-dan-tips-kesehatan-terbaru/cara-menghitung-masa-subur-wanita-untuk-kehamilan/240164589466702
sumber: https://www.facebook.com/notes/informasi-kesehatan-dan-tips-kesehatan-terbaru/cara-menghitung-masa-subur-wanita-untuk-kehamilan/240164589466702
Minggu, 01 Juni 2014
Pentingnya Saling Menghargai Orang Lain
Seorang akademisi muda yang cerdas melamar untuk posisi manajerial disebuah perusahaan besar. Dia lulus pada interview tahap pertama, dan tahap selanjutnya adalah interview dengan jajaran direksi.
Sang direktur menemukan prestasi-prestasi cemerlang anak muda tersebut pada masa sekolah hingga kuliahnya. Melihat prestasi-prestasi tersebut, sang direktur pun bertanya: “Apakah Anda menerima beasiswa untuk biaya sekolah dan kuliah?”.
Anak muda itu menjawab : “Tidak pak….!”
Direktur bertanya lagi : “Apakah ayah Anda yang membayar biaya sekolah Anda?”.
Anak muda itu menjawab : “Ayah saya telah meninggal dunia ketika saya baru berumur satu tahun. Seluruh biaya sekolah saya dibayarkan oleh Ibu saya..”
Lalu Direktur bertanya lagi : “Di mana ibumu bekerja?”
Dan anak muda itu menjawab : “Ibu saya bekerja sebagai seorang pencuci pakaian…”
Direktur bertanya lagi : “Apakah ayah Anda yang membayar biaya sekolah Anda?”.
Anak muda itu menjawab : “Ayah saya telah meninggal dunia ketika saya baru berumur satu tahun. Seluruh biaya sekolah saya dibayarkan oleh Ibu saya..”
Lalu Direktur bertanya lagi : “Di mana ibumu bekerja?”
Dan anak muda itu menjawab : “Ibu saya bekerja sebagai seorang pencuci pakaian…”
Direktur itu meminta anak muda tersebut untuk menunjukkan tangannya. Dan anak muda itu memperlihatkan kedua tangannya yang sempurna dengan telapak tangan yang sangat halus.
Melihat itu Direktur bertanya lagi : “Pernahkah Anda membantu ibu Anda mencuci pakaian sebelumnya?”
Anak muda itu menjawab : “Tidak pernah pak. Ibu saya selalu menginginkan saya belajar dan membaca banyak buku. Lagi pula, Ibu mencuci baju jauh lebih cepat ketimbang saya”.
Anak muda itu menjawab : “Tidak pernah pak. Ibu saya selalu menginginkan saya belajar dan membaca banyak buku. Lagi pula, Ibu mencuci baju jauh lebih cepat ketimbang saya”.
Direktur tersebut kemudian berkata : “Saya punya satu permintaan. Sekarang anda pulang dan ketika nanti anda sampai di rumah, cuci dan bersihkan tangan ibumu, kemudian temui saya besok pagi”.
Anak muda tersebut merasa kesempatannya mendapat pekerjaan tersebut sangat besar. Karena itu ketika dia sampai di rumah, dengan begitu gembira ia meminta izin kepada ibunya agar ia boleh mencuci tangan beliau.
Ibunya merasa sedikit asing, aneh, juga bahagia dan perasaan-perasaan lainnya bercampur jadi satu. Sang Ibu kemudian memberikan kedua tangannya kepada sang anak. Lalu anak muda tersebut membersihkan tangan Sang Ibu dengan perlahan.
Airmatanya mulai menetes saat itu. Ini pertama kalinya ia menyadari bahwa tangan ibunya sudah penuh dengan kerutan, dan terdapat banyak memar dan kapalan di sana sini . Beberapa memar sepertinya terasa begitu sakit, sampai-sampai Sang Ibu menggigil ketika memar tersebut dibersihkan.
Ini pertama kalinya anak muda tersebut menyadari bahwa kedua tangan yang sedang dibersihkan inilah yang digunakan Sang Ibu setiap hari untuk mencuci pakaian banyak orang, sehingga Sang Ibu dapat membiayai biaya sekolah anaknya.
Memar-memar dan kapalan yang ada di tangan Sang Ibu adalah harga yang harus dibayar atas kelulusan anak tersebut, atas prestasinya yang luar biasa, dan untuk masa depannya.
Setelah selesai mencuci tangan Sang Ibu, anak muda tersebut diam-diam mencuci sisa baju yang belum sempat dicuci oleh ibunya. Dan malam itu, anak dan ibu tersebut berbincang sangat lama sekali.
Besok paginya, anak muda tersebut bergegas menemui sang direktur. Direktur tersebut menangkap airmata di wajah anak muda tersebut. Ia pun kemudian bertanya : “Bisa Anda ceritakan apa yang telah Anda lakukan kemarin dan apa pelajaran yang Anda dapat dari sana ?”
Anak muda tersebut menjawab : “Saya mencuci tangan Ibu saya, dan kemudian saya menyelesaikan sisa cucian Ibu yang belum tercuci “.
“Tolong ceritakan perasaan Anda ketika itu” ujar Direktur lagi.
Lalu anak muda itu menjawab : ” Pertama, saya sekarang tahu apa arti apresiasi. Tanpa ibu saya, tidak akan pernah ada seorang saya hari ini. Kedua, saya baru menyadari betapa sulit dan beratnya Ibu menjalani pekerjaannya. Dan dengan bekerja membantu Ibu, ternyata pekerjaan itu dapat meringankan beban Ibu. Ketiga, saya datang hari ini untuk mengapresiasi betapa penting dan bernilainya hubungan keluarga”.
Mendengar itu lalu Direktur tersebut berkata : “Inilah yang saya cari dari seorang calon pemimpin. Saya ingin merekrut seseorang yang dapat mengapresiasi dan menghargai bantuan orang lain, seseorang yang tahu persis perjuangan orang lain untuk mengerjakan sesuatu, dan seseorang yang tidak akan menempatkan uang sebagai tujuan hidup satu-satunya. Oleh karena itu mulai hari ini anda diterima bekerja disini…!”.
sumber artikel : http://kangbudhi.wordpress.com/2011/05/19/arti-penting-mengerti-dan-menghargai-orang-lain/
Langganan:
Komentar (Atom)